Selasa, 31 Juli 2012

Pedagang dan Pengrajin Tempe dan Tahu Besok Akan Melakukan Aksi Libur Berjualan

Sukabumi- Forum komunikasi dan silaturahmi pengrajin tempe dan tahu se Kota Sukabumi mengeluarkan surat edaran tentang himbauan kepada pengrajin dan pedagang tahu dan tempe yang akan melakukan aksi libur mulai besok (hari ini_red).
Himbauan tersebut diantaranya bagi pengrajin dan pedagang tahu tempe di Kota Sukabumi tetap menjag ketertiban dan keamanan lingkungan di setiap pasar dan pabrik tempe dan tahu selam aksi libur, apabila terdapat dan terlihat rekan pengrajin atau pedagang yang tidak melaksanakan aksi libur jualan, maka siapapaun agar tidak melakukan aksi yang melanggar norma hukum antara lain perampasan atau perusakan hak orang lain dan setelah melakukan aksi libur produk tempe dan tahu harganya mengalami kenaikan minimal 30%.
Ketua Forum yang juga sebagai manajer Koperasi tahu tempe indonesia (Kopti) Kota Sukabumi M.Badar kepada Neraca menuturkan, semua pengrajin tahu dan tempe  wilayah Kota Sukabumi akan melakukan aksi libur mulai tanggl (1-3/8). Takut terjadi sesuatu yang tidak di inginkan, semua perwakilan pengrajin tahu dan tempe melakukan kesepakatan yang telah ditanda tangani yang isinya himbauan dalam rangka menjaga kemanan dan ketertiban umum atas aksi libur sementara.
Dikatakannya, aksi libur besok merupakan salah satu strategi untuk mengumumkan kepada masayarakat bahwa harga kacang kedelai mengalami kenaikanmencapai 40 persen.” Tidak semua masyarakat tahu atu mengikuti perkembangan. Serta menginginkan stabilitas harga yang terjangkau dan menentukan harga produk bisa dihitung dengan baik sehingga bisa terjangkau oleh masayarakat, kita juga menjamin tidak akan ada sweeping  ” Ujarnya.
Tingginya harga kacang kedelai tambah dia,pemerintah diharapkan secepatnya bisa menangani masalah ini. “ kami mengharapkan Bulog ikut menangani dalam urusan kedelai juga.” Tuturnya.
Di Kota Sukabumi sendiri lanjut dia, terdapat 160 orang pengrajin tahu dan tempe dengan menggunakan kacang  kedelai  sebanyak 300 ton perbulan. Dan untuk pelanggan Kopti hanya 30-40 orang perbulan dengan kebutuhan kacang kedelai 50-75 ton perbulan.”  Kita tidak bisa memaksa semua pengrajin tempe dan tahu untuk membeli semuanya ke kita “. Katanya. (Arya)

Minggu, 29 Juli 2012

Pajak Daerah Kota Sukabumi Selalu Over Target

Sukabumi- Kepala Bidang penagihan dan penyuluhan pada Dinas Pendapatan Pengelolaan  Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) kota Sukabumi Yudi kustiawan mengatakan, dari segi pajak daerah setiap tahunnya selalu mengalami over target, sebagai bahan perbandingan saja untuk tahun 2011 yang lalu saja pajak daerah yang ditargetkan sebesar Rp.13.432.086.000 ternyata realisasinya mencapaii Rp.15.260.094.713. Katanya kepada NERACA diruang kerjanya Jumat,(27/7) belaum lama ini.
Dikatakannya, Sedangkan untuk tahun  sekarang, berdasarkan data sementara sampai bulan Juli 2012, dari sektor Pajak Reklame saja sedah mencapai 75,55 persen atau Rp 400 juta lebih dari target Rp.617 juta, begitu juga dari sektor Pajak Restoran saja Kota Sukabumi sudah mencapai 64,17 persen atau Rp.2 milliar lebih dari target Rp.3,1 milliar. “ Kita akan terus berusaha agar tahun ini kita bias melebihi target.” Ujarnya.
Dikatakannya, dari pajak daerah yang ditanganinya, penyumbang pajak terbesar yaitu dari sector pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang sampai saat ini tercatat menyumbang alokasi anggaran Rp.3,6 miliar lebih dari target Rp.6 Miliar “ kalau melihat semua data sementara baru sampai bulan juli 2012 sekaranag, kami optimis semua target akan terpenuhi.” Kata Yudi  
Makanya untuk kedepan, pihaknya tidak henti-henti melakukan penyuluhan terntang kesadaran wajib pajak, juga membenahi Sumber Daya Manusia (SDM) di intern dengan tujuan bisa lebih memberikan pelayanan kepada masayarakat lebih bagus lagi.” Bukan berarti SDM saat ini jelek cuman ingin lebih memberikan nilai lebih.karena bagaimanpun juga bagian penagihan harus dibekali dengan SDM yang kuat.” Terangnya. (Arya)

Kamis, 26 Juli 2012

Salah Satu Pengrajin Tempe Terpaksa Harus Mengeluarkan Satu Karyawannya


Sukabumi- Tingginya harga kacang kedelai membuat pengrajin tahu tempe terpaksa harus ikut menaikan harga tempenya, Pantauan Neraca di salah satu pedagang eceran di  pasar pelita Kota Sukabumi harga Tempe bisa mencapai Rp.7000 - Rp.8000 dari harga normal Rp.6000. namun ada juga yang tetap menjual harga normal tapi ukuran diperkecil dari ukuran biasa.
Menurut Jamal (35) pengrajin tempe di daerah  kampung Cijangkar Kelurahan Nanggeleng Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi menuturkan, melambungnya harga kacang kedelai sangat merugikan usahanya, sebelum ada kenaikan harga, setiap harinya bisa membuat 450 kg tempe dengan keuntungan yang memuaskan, namun setelah ada kenaikan harga kacang kedelai dirinya hanya mampu membuat 400 kg tempe  setiap harinya,  “ selain berdampak kepada kurangnya produksi tempe, saya juga terpaksa harus memecat satu orang karyawannya serta  nombok setoran untuk modal .” Imbuhnya.
Dikatakannya, dirinya tetap menjual tempe dengan harga normal cuman ukuran tempenya dikurangi 30-40 %.  “ Karena tidak mau rugi, saya harus mengurangi ketebalan dan ukuran tempe.”  Ujarnya. Selain itu tambah dia, mulai bulan depan  semua pengrajin tempe dan tahu akan melakukan libur .” Mulai tanggal 1 Agustus tahun 2012 senua pedagang atau pengrajin Tempe dan Tahu di Sukabumi tidak akan berjualan artinya  tutup,” Ujarnya.
Tingginya harga Kacang kedelai tersebut membuat salah satu Anggota Komisi II DPRD Kota Sukabumi Bayu Waluya, memantau kesejumlah pengrajin tempe di wilayah Kota Sukabumi, ditemui usai melihat pengrajin tempe di Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi, Bayu mengatakan DPRD Kota Sukabumi melalui Komisi II akan segera menulis surat kepada pemerintah pusat terkait tingginya harga kacang kedelai, pemerintah harus segera mengambil langkah cepat dengan adanya kejadian ini.
Bayu juga berharap kedepan pemerintah bisa bercocok tanam  kacang kedelai  di Indonesia, sehingga dengan begitu diharapkan tidak akan terjadi adanya kenaikan harga kacanag kedelai. “ Indonesia harus bisa bercocok tanam kacang kedelai,dan saya kira mampu.” Ujarnya (Arya)

Penjualan Buah Kurma Masih Sepi


Sukabumi-  Penjualan buah kurma di Kota Sukabumi dibilang masih sepi, biasanya makanan khas Arab yang disajikan di bulan Ramadhan sudah diburu sebelum menjelang bulan puasa tiba, namun tahun ini sampai puasa hari ke 6 peminat kurma masih kurang.
Salah satu pedagang Kurmadi daerah Jalan Statsiun Timur Kota Sukabumi Sobariah (47) mengatakan bila dibandingkan tahun lalu bisni  jualan kurma sangat menjanjikan, namun untuk tahun ini masih sepi belum terlihat tanda-tandanya.
Dirinya sudah 5 tahun bejulan kurma, selama lima tahun tersebut tahun ini yang bisa dibilang masih sepi pembeli ini bisa disebabkan puasa sekarang bentrok dengan ajaran baru Sekolah, “ sepinya pembeli untuk tahun ini mungkin disebabkan berbarengan dengan ajaran baru di sekolah, hampir semua masyarakat memasukan anak untuk sekolah.” Katanya.
Diungkapkanya, Melihat kondisi seperti itu dia juga sudah mengantisipasinya dengan mengurangi penjualannya dari biasanya, “ untuk tahun tahun yang lalu saya biasa menjual 1,5 ton selama bulan ramadhan  dengan keuntungan rata-rata Rp.5 juta lebih  dan untuk tahun sekaranag saya hanya 1,2 ton. Yang penting kurma saya bisa habis itu sudah untung ” Katanya.
Tiap tahunya Dirinya berjualan berbagai jenis kurma dengan harga yang terjangkau, diantaranya jenis Tunisia Rp.35 ribu dan untuk Najwa Rp.40 ribu rupiah. Dan yang paling dicari oleh masyarakat untuk dikonsumsi jenis Najwa. “ Sebenarnya sih hampir sama semua jenis masayarakat mengkonsumsinya, namun yang paling banyak di cari ya jenis Najwa.” Katanya. (Arya)    

  
       
     
  

Rabu, 25 Juli 2012

DAK Bidang Pendidikan Tahun Ini Mencapai Rp.5,5 milliar Lebih


Sukabumi- Kasi Sarana Prasarana pada Dinas Pendidikan  Kota Sukabumi Dudi Wahyudin mengatakan, anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang pendidikan tahun 2012 untuk Kota Sukabumi  mencapai Rp 5.574.635.000 Milliar. Anggaran tersebut terdiri dari dana DAK sebesar Rp 5.067.850.000 dan dari Anggran Pendapatan Belanja Daerah II (APBD) sebesar Rp.506.785.000. Hal itu dikatakannya kepada sejumlah media usai  menggelar sosialisasi program DAK tahun 2012 di Aula SMK Negeri 1 Sukabumi Rabu, (25/7). Acara sosialisasi tersebut dihadiri oleh Seluruh Kepala Sekolah tingkat SD dan SMP, para UPTD dan para Komite Sekolah se Kota Sukabumi, dibuka langsung oleh Walikota Sukabumi H.Mokh.muslikh Abdussyukur serta menghadirkan narasumber diantaranya Kepala Kejaksaan Negeri Kota Sukabumi E. Soeprihanto.
Dikatakannya, Anggaran DAK yang sebesar  Rp.5,5 milliar lebih tersebut diperuntukan untuk tingkat sekolah dasar (SD)  dan SMP.  Untuk Sdyang mendapatkan anggran DAK tahun anggran 2012 ini sebanyak 34 sekolah  dengan reahabilitasi ruang kelas sebanyak 66 dan untuk SMP sebanyak 18 sekolah dengan rehabilitasi ruang kelas sebanyak 36 ruang kelas, ” Untuk peningkatan mutunya, pengadaan alat peraga di tingkat SD sebanyak 75 paket dan untuk tingkat SMP sebanyak 5 paket,” Ujarnya.
Dijelaskan Dudi, dasar pelaksanaan program DAK bidang pendidikan tahun anggaran 2012, yaitu permendikbud nomor 56 dan nomor 57 tahun 2011 tentang petunjuk teknis penggunaan DAK bidang pendidikan tahun anggaran 2012 untuk Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan keputusan Walikota nomor 142 tahun 2012 tentang penetapan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama penerima program DAK bidang pendidikian tahun anggaran 2012.
Sementara mekanisme dan pelaksanaan program DAK yaitu sekolah melaksanakan program peningkatan prasarana pendidikan dengan metode swakelola dengan melibatkan partisipasi masayarakat sesuai prinsip manajemen berbasis sekolah serta Dinas Pendidikan melaksanakan program penigkatan mutu pendidikan dengan mekanisme pengadaaan barang/jasa sesuai Perpres no 54 tahun 2010. Ungkapnya.
Sementara itu Kejari Kota Sukabumi E.Soeprihanto ketika ditanya sejauh mana tingkat kerawanannya, Dirinya mengatakan secara singkat, DAK ini dibuat rawan atau tidak itu relatif menurutnya kalau dikerjakan sesuai dengan juklak dan juknis itu tidak rawan, “ kan rawanya dari segi pemikiran yang macem-macem atau segi mentalnya yang lemah, misalkan prosedurnya yang dikerjakan pont A,B,C dan D tapi diselesaikan hanya poin A dan B, dan tentunya itu menjadi rawan. Dan kalau terjadi penyimpangan dan merugikan uang negara itu yang menajdi ranah kita,” Katanya. (Arya)

Selasa, 24 Juli 2012

Pemkot Sukabumi Gelar Bazar Murah


Sukabumi- Pemerintah Kota (Pemkot)  Sukabumi melalui Dinas Koperasi perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Sukabumi menggelar bazar murah di Keluarahan Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi, Selasa,(24/07) kemarin.  
Kegiatan yang menjadi agenda rutin setiap tahunnya dibuka langsung oleh Walikota Sukabumi H.Mokh.Muslikh Abdussyukur ditandai dengan pemberian paket sembako kepada 10 lansia warga sekitar. Turut hadir Ketua DPRD Kota Sukabumi Aep Saepurahman serta para undangan lainnya.
Kepala Diskoperindag Kota Sukabumi Dudi Fathul jawad menjelaskan, kegiatan bazar murah dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan 1433,dengan membuka 30 stand termasuk stand sembako murah. “ khusus untuk stand sembako, masayarakat kita beri kupon,dimana kupon  tersebut dikhusukan untuk warga asli daerah bazar digelar, seperti saat ini kita gelar di Kecamatan Baros berarti warga baros yang diutamakan.” Katanya.  
Dikatakan Dudi, kegiatan bazar murah tersebut dilaksanakan di 7 Kecamatan se Kota Sukabumi, untuk awal dilaksankaan di Kecamatan Baros. Dan nantinya berakhir di Kemcatan Warudoyong.” Setiap kecamatan,  bazar digelar selama dua hari,dan yang terlibat bukan hanya ibu-ibu PKK saja melainkan para pengusahanya, juga UMKM nya, karean setiap stand harus menjual dibawah harga biasanya ”Tterangnya.
Ketika didinggung mengenai antisapi terhadap makanan yang sudah kadaluarsa, Dudi menjelaskan, pihaknya terus mengawasi kesejumlah supermarket atau warung-warung untuk mengecek dan memantau prouduk  atau makanan yang sudah kadaluarsa.” Kita sebar beberapa oaranag untuk melakukan pemantauan secara diam-diam, sampai detik ini di Kota Sukabumi belum ditemukan makanan yang kadaluarasa.” Ujarnya.(Arya)    


PDAM TBW Kota Sukabumi Lakukan Penandatanganan MoU Dengan PT POS


Sukabumi- Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Bumi Wibawa (PDAM TBW) Kota Sukabumi melakukan penandatanganan Momerandum of Understanding (MoU) dengan pihak PT. POSSukabumi dari segi pembayaran. MoU dilakukan di ruang utama Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi disaksikan oleh Walikota Sukabumi H.Mok.Muslikh Abdussyukur Selasa, (24/07) kemarin.
Walikota Sukabumi   H.Mokh.Muslikh Abdussyukur  secara singkat mengatakan kepada sejumlah media peliput, apa yang dilakukan oleh PDAM dengan PT Pos tujuannya sama yakni memberikan kemudahan dan pelayanan kepada masyarakat. “ Intinya memberikaan kemudahan kepada pelanggan PDAM untuk membayar, sehingga bisa dilakukan dimana saja bukan dikantor PDAM saja melainkan di Kantor POS Sukabumi.” Ujarnya.
Muslikh juga berharap, mudah-mudahan dengan adanya bentuk kerjasama ini  sangat bermanfaat bagi semua pihak, tentunya bagi pelanggan lebih dimanjakan sehingga masayarakat bisa lebih efektif. “ yang tadinya antri , menjadi tidak antri karena PDAM sudah membuka loket di kantor POS.” Katanya.
Direktur PDAM TBW Kota Sukabumi H.Helmi Soetikno mengatakan, yang jelas dengan adanya loket di kantor POS pelanggan bisa tepat waktu dan tidak ada tunggakan. “ Kita juga dikantor masih buka loket pembayaran . Dan kedepan kita akan terus mensosialisasikan tentang adanya loket rekening air PDAM di Kantor POS,” Katanya.
Ketika disinggung berapa tunggakan dipelanggan, Helmi menjelaskan, tunggakan dari pelanggan masih sekitar Rp. 11 milliar. Dan dari ribuan pelanggan pihaknya sudah melakukan pencabutan meteran air yang bermasalah. ” Dari 5 ribu pelanggan yang nunggak , sekitar 1700 meteran airnya yang sudah dicabut,” Ujarnya.
Sementara itu Kepala area jasa keuangan  PT POS Jabar Khaerul Syafiudin menjelaskan, Kota Sukabumi merupakan kota ke 8 yang kerjasama dengan PT POS dalam masalah rekening pembayaran. Nantinya pihaknya akan menyiapakan semua loket yang ada, artinya kalau di Sukabumi transaksi pembayaramn bisa dilakukan juga dikantor cabang.” Ini kan sistemnya online, penyetor bisa dilakukan diseluruh Indonesia, misalkan pelanggan sedang ada keperluan di luar kota Sukabumi, dan pelanggan bisa melakukan pembayaran air di kota yangs edang disinggahi.” Katanya.  (Arya)



DPRD Kota SUkabumi Sahkan 3 Raperda

Sukabumi- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sukabumi, akhirnya menetapkan 3 Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Kota Sukabumi, menjadi Keputusan DPRD yang definitif. Adapun ke 3 Raperda yang telah ditetapkan menjadi Perda secara definitif tersebut, yaitu, Tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Sukabumi Tahun 2011, serta Raperda Tentang Izin Usaha Jasa Kontruksi, dan Raperda entang Pembentukan Produk Hukum Daerah. Penetapan ke tiga Raperda tersebut, dilakukan dalam Rapat Paripurna DPRD, jumat kemarin di Ruangan Rapat Paripurna DPRD Kota Sukabumi.
Ketua Panitia Khusus (Pansus) Pertanggung jawaban Pelaksanaan APBD Kota Sukabumi Tahun 2011, Tatang Komara, menyimpulkan pertanggungjawaban tersebut menjadi tolak ukur pencapaian kinerja Pemkot Sukabumi dalam pelaksanaan kebijakan anggaran dan pembangunan secara keseluruhan. Jadi pelaksanaan ini sangat perl pengawalan dari internal agar bisa meminimalkan terjadinya kesalahan atau penimpangan keuangan daerah,Kata Tatang saat menyampaikan hasil kerja pansus.

Dan untuk Laporan Hasil Kerja Pansus Pembahasan Raperda Tentang Izin Usaha Jasa Kontruksi dan Raperda Pembentukan Produk Hukum Daerah, yang dibacakan Wakil Ketua Pansus, Eeng Iwan Ruswandi dalam sidang peripurna tersebut, menyampaikan beberapa saran diantaranya setelah pemerintah daerah memberlakukan dua raperda tersebut harus segera melakukan sosalisasi terlebih dahulu agar secepatnya diketahui oleh masyarakat. “ Secepatnya agar semua pihak dan masayrakat mengetahui.” Ungkapnya.

Sementara itu Walikota Sukabumi H.Mokh.Muslikh Abdussyukur memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya, kepada DPRD Kota Sukabumi, khususnya kepada Panitia Khusus (Pansus) DPRD Kota Sukabumi, yang telah membahas, mengevaluasi, menelaah, serta memberikan saran dan masukan yang membangun, untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat. “ Hal tersebut, merupakan cerminan pengabdian bersama kepada masyarakat Kota Sukabumi”.Katanya.
Muslikh menandaskan, dengan telah disampaikannya hasil pembahasan Pansus DPRD Kota Sukabumi terhadap ke tiga Rapaerda tersebut, akan dijadikan bahan perbaikan bagi proses perencanaan, penganggaran, implementasi, serta pengawasan dan pengendaliannya. Dengan demikian, harapan bersama untuk mewujudkan masyarakat Kota Sukabumi yang cerdas, sehat dan sejahtera, dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Muslikh juga mengatakan, salah satu aspek yang membutuhkan perhatian khusus dari semua pihak, yakni masih tingginya angka kemiskinan dan pengangguran, serta beberapa hal lainnya yang krusial. Kondisi ini membutuhkan kerja sama semua pihak, untuk memformulasikan program penanggulangan yang sesuai dengan kondisi Kota Sukabumi, disamping membangun motivasi masyarakat miskin, untuk dapat berjuang keluar dari jurang kemiskinan. (Arya)

Minggu, 22 Juli 2012

FRMB Bagikan 400 Sembako Kepada Anak Yatim Piatu dan Panti Jompo

Sukabumi- Untuk kesekian kalinya Forum Rakyat Miskin Bersatu (FRMB) Kota Sukabumi menyerahkan santunan  berupa sembako dan uang kepada 400 anak yatim piatu dan panti jompo, di Kelurahan Sukakarya Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi Jumat kemarin. Pemberian santunan tersebut langsung dilakukan oleh ketua FRMB Tatan Kustandi dengan cara mendatangi rumah-rumah panti jompo dan anak yatim piatu.
  
Ketua FRMB Sukabumi, Tatan Kustandi mengatakan, penyerahan santunan bagi anak yatim dan jompo tersebut sudah agenda rutin setiap tahunnya menjelang bulan ramadhan.“Kegiatan ini juga kami lakukan setiap memperingati hari-hari besar agama Islam. Seperti, Rajaban, Maulid Nabi, Idul Fitri dan Idul Adha,” Kata Tatan yang akrab disapa Abah Tatan
Santunan tersebut lanjut Abah, sebagai bentuk kepdulian terhadap sesama, sekaligus menyambut bulan suci Ramadhan.  Selain itu, setidaknya bisa sedikit meringankan beban mereka si bulanramadhan ini. “ Sebetulnya bantuan yang kami berikan tidak ada apa-apanya, namun ya bisa membantu sedikit beban mereka di awal puasa, karena menejelang ramadahan harga sembako sudah merangkak naik. Setidaknya mereka juga ingin makan yang mewah seperti orang-orang yang mampu.” Ujar Abah yang juga sebagai Anggpta DPRD Kota Sukabumi dari Fraksi PDIP tersebut.
Abah Berharap, apa yang dilakukannya, bisa dilakukan juga oleh orang-orang yang lebih mampu sehingga bisa saling peduli dengan orang yang tidak mampu, “ masih banyak warga yang tergolong tidak mampu dan membutuhkan perhatian, kita bisa awali dengn kampung atau tetangga kita sendiri yang membuthkan bantuan ” ungkapnya.
Sementara itu warga yang mendapatkan santunan Ma Engkom (85 ) dan Ma Enne (75) mengatakan sangat terharu serta mengcucapkan rasa syukur tak henti-hentinya,  mereka berharap kepedulian FRMB bisa dijadikan panutan dan contoh bagi semua pihak khsusunya orang-orang mampu. “  Kami sangat senang dengan bantuan ini, soalnya sebentar lagi mau bulan puasa,” Ungkap mereka sambil bergelinangan air mata. (Arya)

Kamis, 19 Juli 2012

Wakil Walikota Sukabumi : Pihak Sekolah Tidak Boleh Terlalu Membebani Para Orang Tua Murid Untuk Dipaksakan Membeli Buku, Jika Mereka Tidak Mampu


Sukabumi- Bukan hanya tingginya biaya masuk sekolah di kota Sukabumi yang di keluhkan orang tua siswa, namun sejumlah orang tua siswa juga mengeluh tentang sejumlah buku paket yang harus dibeli di sekolah yang jumlahnya mencapai ratusan rupiah.
Seperti yang diungkapkan oleh salah satu orang tua siswa Arif Rahman kepada NERACA kemarin,setelah memasuki ajaran baru, disekolah anaknya,  sejumlah buku paket harus dibayar secara kontan, selain membertakan sejumlah orang tua siswa, juga sangat ironis sekali buku tersebut tidak ada di took-toko buku yang ada di Kota Sukabumi, melainkan ada di setiap koperasi sekolah masing-masing. “ semua buku paket yang harus saya beli kurang lebih mencapai Rp.350 ribu rupiah dan harus kontan, mungkin bagi orang tua siswa yang mampu tidak ada masalah, namun bagi orang tua yang kurang mampu seprti saya ini uang sejumlah itu sangat besar. Dan ini baru tingkat Sekolah Dasar apalaginanti,” Ujarnya kepada Koran ini kemarin.
Dikatakannya, yang lebih heran, buku yang dijual itu tidak beredar di sejumlah toko-toko buku, berarti apakah kami selaku orang tua siswa harus terpaksa membeli di sekolah, atau juga pihak took buku diancam atau sekaligus penyedia barang, sehingga terjadi proses saling menguntungkan, dan aoakah ini yang disebut perhatian pemerintah terhadap masyarakatnya. “ saya sudah cari kesetiap took buku yang ada di Kota Sukabumi namun hasilnya nol alias kosong. Tadinya siapa tahu di took bias lebih murah, karena pengalaman saya se kolah dulu,beli buku itu mudah dan murah, bukan seperti sekarang ini sungguh sedih .” Imbuhnya ungkap Arif yang kerjanya hanya pegawai hotel biasa.
Untuk itu lanjut Arif dengan nada keras, wajar bila sejumlah orang tua siswa akan melaporkan ke pemerintah setempat dan wakil rakyatnya untuk mencari solusinya. Selain itu dirinya juga menyororti tentang gerakan orang tua asuh  (GNOTA) dan komite sekolah yang ada disetiap sekolah, fungsinya apa sih GNOTA itu, bukanya untuk membantu siswa yang kurang mampu,. Begitu juga dengan komite sekolah, bukanya ada komite untuk membantu orang tua siswa dalam segala hal permasalahan menyangkut sekolah, bukan harus membela sekolah, dimana fungsi komite sekolah itu. “ saya benar-benar heran sekaranag dunia pendidikan sudah dibikin lahan bisnis oleh oknum-oknum yang mementingkan diri sendiri. Saya masih ingat dulu Guru tanpa Jasa, tapi sekaranag Guru minta jasa,” ujarnya.
Yang lebih bikin saya heran, ketika ada salh satu orang tua siswa menanyakan bahawa buku paket tersebut apakah bisa dicicil atau belum bisa beli, salah satu oknum guru di sekolah faforit saya dengan santai bilang kalau tidak mampu beli buku paket tersebut jangan menyekolahkan anakanya di sekola ini.” Saya kaget ada salah satu oknum guru bilang begitu, berarti oknum guru tersebut  sertifikasinya diragukan, dan akan saya laporkan dinas terkait dan DPRD, dan kalau ada tindakan dari pemerintah atau dinas jangan kaget bila orang tua siswa akan demo dan melayangkan surat ke dinas pendidikan jawa barat bila perlu kita langsung laporkan ke dirjen pendidikan pusat.” Ujar Arif dengan nada yang kesal
selain permaslah tersebut Arif juga mengomentari masalah parkir kendaraan, dia mengherankan kenpa kendaraan harus diluar sekolah sementara buat apa ada area parker yang cukup besar kalau tidak di pake.” Kebanyakan oarnag tua siswa bawa motor, kenapa tidak dismpan didalam saja, selain tidak macet juga menjaga kalau terjadi kehilangan.” imbuhnya
Keluhan tersebut juga langsung ditanggapi oleh Wakil Walikota Sukabumi H.Mulyono, katanya, keluhan para orangtua murid sekolah dasar tentang mahalnya harga buku paket bukan hanya terjadi di Kota Sukabumi saja, melainkan juga dialami di daerah lain."Sebenarnya hal tersebut tidak terlalu perlu dipermasalahkan, apabila sebelumnya antara orangtua murid merapatkannya terlebih dahulu dengan komite sekolahnya," katanya.
 Ditambahkan Mulyono, jika memang menurut para orang tua murid harga buku tersebut terlalu mahal jangan dipaksakan untuk membelinya. Begitu juga dengan pihak sekolah juga tidak boleh terlalu membebani para orangtua murid untuk dipaksakan membeli buku, jika mereka tidak mampu.
 "Masalah penjualan buku dikelola oleh pihak koperasi sekolah, merupakan kewenangan lokal sekolah dan bukan pemerintah. Namun sekali lagi yang ingin saya tegaskan, bagi para orangtua murid kalau memang tidak mampu jangan dipaksakan," ujarnya.
 Diungkapkannya, terkait permasalahan ini akan segera dibahas oleh Pemkot Sukabumi beserta dinas terkait. "Saat ini pemerintah sudah menggulirkan dana BOS untuk buku, kita akan bahas permasalahan ini," ungkapnya.(Arya)

Rabu, 18 Juli 2012

Ketua PHRI Kota Sukabumi : Dari 50 Hotel yang ada Di Kota Sukabumi Hanya 10 Hotel Yang MAsuk Ke PHRI

Sukabumi- Ketua Persatuan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) Kota Sukabumi Ferdiansyah mengatakan dari jumlah 50 hotel yang terdaftar hanya 10 hotel yang masuk dalam keanggotaan PHRI, ini bisa disebabkan kurangnya koordinasi saat pembangunan hotel di Kota Sukabumi , pihak Pem,erintah Kota (Pemkot) Sukabumi melalui dinas terkait tidak pernah diajak konsultasi oleh tim teknis perencanaan pembangunan khusunya mengenai perhotelan, “ Kami belum pernah dilibatkan atau diajak konsultasi oleh pihak teknis perencanaan pembangunan khusunya hotel oleh pemkot,” Ujarnya ketika ditemui disalah satu di tempat makan di kawasan jalan Cikole Kota Sukabumi, Rabu,(18/7) kemarin.      
Ketika ditanay bagaimana perkembangan bisnis Hotel Di Kota Sukabumi, ferdi menuturkan, perkembangan hotel ataupun restaurant  diperkirakan beberapa tahun kedepan akan mengalami kemajuan yang pesat, salah satunya dilihat dari wilayah Kota Sukabumi yang terbilang kondusif
“ Saya tidak bisa memperkirakan berapa persen peningkatnnya kedepan, namun kita lihat ada beberapa bangunan hotel yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan, dan itu bisa dijadikan salah satu faktor akan terjadi perkembangan yang pesat.” Ungkapnya.
Di Kota Sukabumi lanjut Dia, kendati Kota Sukabumi hanya memiliki luas 48 km, namun berdasarkan data yang didapat darin 50 hotel, kategori berbintang hanya 2 hotel, yaitu Taman Sari dan Anugerah, sedangkan sisanya sekitar 85 persen termasuk kategori melati.
“ Peluang bisnis Hotel di Kota Sukabumi masih dibilang menjajanjikan, terbukti dengan liburan sekolah beberapa waktu lalu, semua hotel yang ada di Kota Sukabumi hamper semuanya terisi penuh. Bahkan kondisi serupa juga terjadi setiap akhir pekan, dimana rata-rata pengunjung hotel menginap hanya 2 malam. (Arya)


Selasa, 17 Juli 2012

Pimpinan Bank Indonesia (BI) wilayah 6 Jawa Barat- Banten Lucky Fathul Aziz Hadibrata : Pertumbuhan Bank Di Sukabumi Menunjukan Angka 6,11 %


Sukabumi-  Pimpinan Bank Indonesia (BI) wilayah 6 Jawa Barat- Banten Lucky Fathul Aziz Hadibrata mengatakan pertumbuhan Bank yang ada diwilayah Sukabumi baik Kota ataupun Kabupaten menunjukan angka 6,11 %. Angka tersebut lebih tinggi  jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan Bank yang ada di wilayah Bogor, Cianjur dan Jakarta. Hal tersebut diungkapkannya usai memebrikan sambutan pada peresmian Kantor Bank BNI Sayariah Cabang Sukabumi yang beralamat di Jalan Ahmad Yani Kota Sukabumi , Selasa,(17/7) kemarin. Dengan ditandai dengan penggunting pita oleh Walikota Sukabumi H.Mokh.Muslikh Abdussyukur disaksikan oleh undangan lainnya.  
Dikatakan Lucky,  dari 22 unit Bank yang beroperasi di Sukabumi, nilai asetnya Bank yang beroperasi di Kota mencapai Rp.6,34 triliun dan untuk di Kabupaten mencapai Rp.5,74 triliun, dengan total keseluruhan asset di Kota ataupun di Kabupaten Sukabumi  mencapai sekitar Rp. 12,08 triliun, “ Dengan demikian bahwa tumbuhnya dunia perbankan di Sukabumi tidak lepas dari kepercayaan pihak Bank terhadap masyarakat dari segi memberikan pinjamn kredit.” Katanya.
Sementara untuk kredit macet (NPL) hanya 2,27 % , dan itu masih dibawah nasional yang sudah mencapai 4,37 %. , “ Di Kota ataupun di Kabupaten Sukabumi NPL nya terbilang masih rendah. Dan kredit macet di 6 Bank Syariah yang ada di Sukabumi saat ini baru mencapai 1,36 %. Smentara kalau dilihat dari data tersebut, jangan heran bila Sukabumi menjadi daya tarik tersendiri bagi pihak perbankan untuk membuka kantor cabang,” Ungkapnya.
Ketika ditanya khusus untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang digulirkan oleh perbankan di wilayah jawa barat, Lucky mengungkapkan, berdasarkan data yang dimilikinya, sampai dengan bulan April 2012 jumlah kucuran dana KUR mencapai Rp.4,47 triliun dengan jumlah nasabah sekitar 900 ribu lebih. Sedangkan untuk NPLnya mencapai 3,78 % . “ saat ini pihaknya sedang mengejar target mencapai Rp.5 triliun untuk penyaluran KUR di jabar.” Ungkapnya.
Smentar itu Walikota Sukabumi H.Mokh.Muslikh Abdussyukur menjelaskan, dengan tumbuhnya dunia Perbankan di Kota Sukabumi, itu menandakan investasi dalam dunia perbankan sangat menarik, bahkan seperti yang diungkapkan oleh pihak BI bila dibandingkan dengan Bogor lebih pesat pertumbuhan perbankannya karena penduduknya lebih banyak, namun dari sisi perkembangan ekonominya kota sukabumi hamper 6,11 %. “ artinya peluang bsinis perbankan di Kota Sukabumi lebih berpeluang bila dibandingkan dengan yang lain.” Ujarnya .(Arya)

Hanya 10 % PNS Dilingkungan Pemkot Sukabumi Menguasai IT

Sukabumi –  Dari 600 Pegawai Negeri Sipil (PNS) golongan II  di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot)  Sukabumi, hanya 10 persen yang menguasai Informasi Teknologi (IT). “ Untuk itu pemkot Sukabumi telah bekerjasama dengan  Universitas Sukabumi (UNSI) untuk mendidik 600 PNS tersebut.” Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) kota Sukabumi H. Hanfie Zain usai melakukan apel kesadaran Nasional tingkat Kota Sukabumi dihalaman Pemkot Sukabumi Selasa,(17/7) kemarin.
Dikatakan Hanafie, penguasaan IT sangat penting siring dengan dengan tuntutan diera saaat ini dengan terjadinya perubahan dari sitem manual kearah digital, sehingga sangat diperlukan sekali setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD). “ Khusunya bagi tenag terampil berbasis IT, dengan tujuan mempercepat pengolahan data base, administrasi keuangan dan lain sebaginya.karena pegawai yang ada masih otodidak,” Ujarnya.
Untuk itu, pihaknya akan membiayai bagi PNS untuk mengikuti pendidikan di UNSI tersebut selama 4 semester dengan program 3 tahun.” Anggran kita masukan di APBD  perubahan tahun 2012. Kira-kira memakan anggran Rp.100- 200 juta.” Katanya.(Arya)

Senin, 16 Juli 2012

Walikota Sukabumi Sidak Harga Sembako


Sukabumi- Walikota Sukabumi H. Mokh. Muslikh Abdussyukur langsung melakukan inpeksi mendadak (sidak) harga-harga kebutuhan pokok di Pasar Pelita, Sidak Walikota Sukabumi didampingi oleh pejabat Dinas Koperasi Perdagangan indutri dan perdagangan (Diskoperindag) dan Kepala pasar Kota Sukabumi Senin, (16/7) kemarin.
Walikota Sukbumi H.Mokh.Muslikh Abdussyukur menuturkan kepada sejumlah media peliput, hail dari pantauannya disejumlah pedagang di pasar pelita, kenaikan harga sembako masih dibilang wajar dan relatif stabil. “ Kenaikannya hanya selisih  sedikit, seperti harga beras ada yang Rp.5.500, Rp.6000, hingga Rp.7000 rupiah, begitu juga dengan harga minyak goreng curah hanya naik Rp.500 rupiah dari Rp.10 500/kg begitu juuga dengan harga –harga semabko lainnya, seperti gula pasir, bawang merah daging sapi masih dibilang stabil. Dan semua sembako yang dibutuhkan oleh masayarakat stoknya semua aman. Kalaupun ada kenaikan karena permintaan barang menjelang ramadhan semuanya meningkat dan ini merupakan hal yang wajar,” Ujarnya
Menurutnya,tidak perlu ada operasi pasar (OP) untuk sat ini, selain melihat kesediaan sembako semaunya aman dan kenaikan harga sendiri juga tidak melambung tinggi. “ Disi lain penjual juga ingin menikmati keuntungan yang sedikit lebih besar dari ghari-hari biasanya, dan itu hal yang lumrah saja, yang penting stok sembako aman sampai menjelang idul fitri.” Katanya.
Smentara itu ketika disiinggung mengenai rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi akan melakukan renovasi pasar pelita, Muslikh mengatakan, kita serahkan lagi semuanya kepada masayarakat dan pedagang, karena yang berhak menentukan layak atau tidaknya bukan hany pemerintah saja melainkan juga seluruh pedaganag yang ada dipasar.” Kalau menurut pedaganag harus direnovasi, pemkot akan melakukanya begitu juga sebaliknya, yang penting penkot Sukabumi bisa memberikan pelayanan terbaik kepada pedaganag dan masyarakat.” Imbuhnya.
Selain itu, tambah Muslikh, kita tunggu mamti sejauh mana hasil kajian dari dinas terkait, apakah masih layak atau tidak. “ dari sisi kontruksi bangunan apakah masih layak dipakai atau tidak, namun disisi lain yang perlu diperhatikan juga mengenai sisitem ventilasi udaranya, kebersihan, pengecata bangunan pasar serta sisitem ventilasi udaranya.”Katanya. (Arya)

Ahmad Rayadi Resmi Menjadi Ketua PWI Perwakilan Kota Sukabumi


Sukabumi-  Achmad Rayadi akhirnya resmi terpilih menjadi ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Perwakilan Kota Sukabumi periode 2012-2015 setelah meraih 7 suara dari 12 suara yang diperbutkan.
Sedangkan calon ketua lainnya yaitu Issamsi hanya memperoleh 5 suara.Terpilihnya Achmad Rayadi dalam kegiatan konferensi wilayah PWI Kota Sukabumi yang digelar di Ruang Pertemuan Balaikota Sukabumi, Minggu (15/7).
Ketua Panitia Konferensi perwakilan PWI Kota Sukabumi Roni M Samosir menjelaskan, Proses pemilihan Ketua PWI Perwakilan Kota Sukabumi periode 2012-2015 berjalan aman dan  lancar, untuk calon hanya dua orang yaitu Issamsi dan A. Rayadi.
Ketua terpilih langsung melakukan rapat formatur anggota yakni, untuk jabatan Wakil ketua di duduki oleh Issamsi, Sekretaris Anggun Gumilar,wakil Sekretaris Roni M Samosir dan Bendahara A. Salimi dilengkapi oleh sejumnlah seksi dan anggota.   
Sementara itu Ketua PWI Perwakilan Kota Sukabumi terpilih A. Rayadi mengatakan, dirinya bersama dengan rekan pengurus lainnya berupaya untuk meningkatkan kualitas organisasi dan wartawan di Kota Sukabumi menjadi lebih baik lagi kedepan. “Kami akan meningkatkan kualitas SDM rekan-rekan wartawan,” ujarnya.
Selain itu sarana dan prasaran di PWI juga menjadi bahan prioritas. “ banyak yang perlu dibenahi di secretariat PWI perwakilan Kota Sukabumi.” Singkatnya.
Konferensi Wilayah PWI Perwakilan Kota Sukabumi tersebut, dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Sukabumi H. M.N. Dr. Hanafie Zein dan dihadiri Sekjen PWI Jawa Barat Uyun Achadiyat, pengurus PWI Jawa Barat dan PWI mPerwakilan Kota Sukabumi.
Rencananya pelantikan Ketua PWI Perwakilan Kota Sukabumi 2012-2015 akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini.(Arya)

Walikota Sukabumi Bagikan Uang Kadedeuh untuk Abang Beca


Sukabumi – Meneelang ramadhan sebanyak 360 abang becak di kota Sukabumi mendapatkan uang kadeudeuh dari Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi. Pembagian uang tersebut langsung diserahkan oleh Walikota Sukabumi H.Mokh.Muslikh Abdussyukur kepada 7 orang perwakilan tukang becak di Mesjid Al-Ikhlas Pemkot Sukabumi Minggu (15/7).  
Pemeberian uang kadeudeuh untuk abang becak merupakan agenda rutin setiap tahunnya dan masing-masing mendapatkan sebesar Rp.100 ribu dengan total anggaran untuk keseluruhan Rp.63 juta rupiah.
Kasubag Kesos Bidang Kesra pemkot Sukabumi, AM. Hafidz, menjelaskan, bantuan bagi abang becak tersebut bukan hanya mereka yang berdomisili di Kota Sukabumi, melainkan yang tinggal di Kabupaten Sukabumi namun beroperasi di kota dan tergabung dalam Persatuan penarik Becak Sukabumi (Perpabsi) juga mendapatkan uang kadeudeuh.
 “Pemberian uang kadeudeuh bagi abang becak nantinya juga akan dilakukan menjelang lebaran. Untuk abang becak yang tinggal di Kota Sukabumi sudah kita distribusikan di masing-masing kelurahan, sedangkan untuk bagi mereka yang tinggal di luar kota tinggal mengambilnya langsung di pengurus Perpabsi,” ujarnya.
Selain abang becak yang akan mendapatkan uang kadeudeuh, menjelang lebaran Pemkot Sukabumi juga akan memberikan bagi 150 orang kusir delman dan 3.763 lansia jompo yang terlantar, “ masing-masing akan mendapatkan Rp. 75 ribu.” .Jelasnya.(Arya)

menejelang Ramdhan Dan Idulfitri Persediaan Gas Elpigi Aman

Sukabumi- Kepala Dinas Koperasi dan Perindutrian dan Perdagangan Dudi Fathul jawad mengatakan, menjelang bulan ramdahan, persedian gas elpiji di Kota Sukabumi masih tergolong cukup dan aman, seperti tahun- tahun sebelumnya di kota Sukabumi tidak akan terjadii kelangkaan gas elpigi khusunya ukuran 3 kg. “ Pasti akan ada penambahan menjelang ramadhan dan hari raya  idulfri, untuk stock gas elpiji.” Singkatnya  kepada Neraca Jumat kemarin.
Sementara itu di tempat yang berbeda Direktur Utama  PT. kujang MAs Putra Selaku salah satu distributor gas elpiji di Sukabumi Andri hamami menuturkan,. Bahwa persediaan stock untuk Sukabumi aman, bahakn setiap tahunnya atau saat menejlang menjelang ramadhan dan idul fitri, “ Masyarakat tidak udah resah persediaan gas aelpigi ukuran 3 kg dan 12 kg relatife aman serta tidak akan terjadi kelangkaan atau kekurangan.” Ujarnya saat ditemui usai melepas kegiatan touring Sabtu,(14/7) dilapang merdeka kemarin.
Setiap harinya lanjut Andri, pasokan gas elpigi di Sukabumi mencapai 180 ribu perhari, dan untuk menjelang ramdhan dan idul fitri tentunya akan ada tambahan. Untuk itu dirinya berharap menjelang ramdhan ini, pemerintah bisa menekan harga gas agar tidak terjadi kenaikan. “ Saya berharap harga Gas elpigi bisa turun dari harga normal Rp.13.500 rupiah. Walaupun turun antara Rp.1000-Rp.500 sangat berarti bagi masayarakat.” Uajrnya. (Arya)

Kamis, 12 Juli 2012

Menjelang Puasa Harga Daging Ayam dan Telor Naik

Sukabumi- menjelang bulan Ramadhan yang tinggal beberapa minggu lagi, beberapa harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan di Pasar . Dari hasil pantauan NERACA di Pasar Pelita Kota Sukabumi Kamis,( 12/7) kemarin, harga Telur yang semula Rp.16.000/kg menjadi Rp.20.000/kg, begitu juga dengan daging Ayam yang mengalami lonjakan harga yang cukup signifikan dari Rp.16.000/kg menjadi Rp.30.000/kg.
Menurut salah seorang penjual ayam di pasar Pelita Utang (40) menjelaskan, naiknya harga daging ayam tersebut sudah dirasakan sejak dua bulan lalu, dan saat ini merupakan yang paling tinggi. Dampak dari naiknya harga tersebut juga bukan hanya dikeluhkan oleh para pembeli atau pelanggan saja, melainkan pedagang juga kena imbasnya terhadap turunya penjualan daging ayam, “ Bila harga Normal saya bisa menjual setiap harinya kurang lebih 2 kwintal, setelah mengalami kenaikan hanya mampu menjual 1 kwintal saja, bahkan bisa kurang dari 1 kwintal” Ujarnya.
Dirinya juga berharap, dengan adanya kenaikan harga pihak pemerintah melalui dinas terkait segera mengambil langkah untuk mengatasi kenaikan harga daging ayam tersebut.misalnya dengan memantau langsung ke Pasar atau melakukan operasi pasar (OP) serta mengeluarkan penetapan harga, “ Saya juga heran adanya harga kenaikan, sementara untuk stok daging ayam tidak ada masalah, apa mungkin dari peternaknya.” Imbuhnya.
Sementara itu salah seorang Ibu rumah tangga Dian (29) yang setiap minggunya sering membeli daging ayam untuk dikonsumsi keluarganya juga mengeluh, karena adanya kenaikan harga tersebut terpaksa tidak membeli daging ayam sehingga terpaksa membeli yang lain ,“ Satu minggu sekali keluarga saya mengkonsumsi daging ayam, namun setelah harganya naik, akhirnya saya tidak jadi membeli, dan terpaksa saya ganti dengan ikan Mas yang masih terjangkau dengan uang belanja saya, dan kenaikan tersebut membuat saya kaget.” Tuturnya.
Sedangkan untuk harga kebutuhan pokok lainnya seperti daging sapi masih dibilang relative normal Rp.70.000/kg, tapi tidak menutup kemungkinan H-3 menjelang bulan puasa akan terjadi kenaikan sekitar antara Rp.75.000-Rp.80.000/kg. Hal itu dikarenakn stock daging spi local saat ini sudah mulai kosong.
Khusus untuk komoditi lainnya mengalami penurunan harga seperti cabe keriting dari Rp. 20.000/kg menjadi Rp. 17.000/kg. Bawang merah dari Rp. 12.000/kg menjadi Rp. 10.000/kg, Gula Pasir semula Rp.13.000/kg menjadi Rp.12.500/kg.  Namun untuk harga minyak goreng (migor) Curah mengalami kenaikan Rp.500 rupiah dari semula RP.10.000/kg menjadi Rp. 10.500/kg. ( Arya)

Rabu, 11 Juli 2012

Kota Sukabumi Masuk Lima Besar Dalam Ekonomi Kreatif Tingkat Nasional

Sukabumi- Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi masuk ke nominasi lima besar Kota/Kabupaten di Jawa Barat (Jabar)dalam kategori pengembangan ekonomi kratif. Masuknya Kota Sukabumi tersebut dinilai oleh Pemerintah Provinsi Jabar telah melakukan upaya dalam mewujudkan pengembangan budaya kratif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang bertujuan untuk kesejahteraan masayarakat di daerah. Hal tersebut diungkapkan oleh Kabid Ekonomi Kurnia Ramdhani pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) kota Sukabumi Kepada NERACA diruang kerjanya Rabu,( 11/07) kemarin.
“ Awalnya 15 kota/kabupaten , setelah dievaluasi oleh komite ekonomi jabar, muncul 5 daerah yang layak di ajukan ke tingkat nasional salah satunya Pemkot Sukabumi. Adanya nominasi ini juga merupakan inisiatif dari kementrian  bidang kesejahteraan rakyat . Dan hari Kamis besok (hari ini) kita akan berangkat ke pihak kementrian bidang kesejahteraan Rakyat untuk dilakukan qusioner. ” Ujarnya.
Dikatakan Dia, di Kota Sukabumi terdapat 15 sektor pelaku ekonomi kreatif dengan jumlah pelaku sekitar 13.400 orang, diantaranya sector fashion,film,musik, kerajinan,teknologi informasi, pasar barang seni, desain, musik dan periklanan. “ Tapi yang paling banyak di domisili yakni disektor kerajinan” Ujarnya.
Ketika disinggung apa faktor utama sehingga Pemkot Sukabumi masuk ke lima besar nominasi tersebut, Kurnia menuturkan, bahwa kepedulian pemkot sukabumi untuk memajukan palaku ekonomi kreatif bisa dilihat dari segi masalah memberikan perijinan. “ ambil contoh, ketika akan da digelar konser atau pertunjukan music di  sukabumi pasti mudah, terus keberhasilan yang lainnya juga ketika pemutaran film, meskipun film tersebut local,namun pemkot memberikan kemudahan untuk menggunakan milik gedung pemerintah.” Tuturnya.
Dikatakannya, banyaknya pelaku ekonomi kreatif selain bias membantu penyerapan tenaga, juga berdampak naiknya Laju Pertumbuhan ekonomi di Kota Sukabumi sebanyka 20 persen. “ LPE kita dari 6,12 % menjadi 6,32 %.” . Singkatnya. (Arya)
       

Selasa, 10 Juli 2012

DPRD Kota Sukabumi Soroti Kasus DBD

Sukabumi- Tingginya kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kota Sukabumi mendapatkan sorotan dari Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sukabumi Faisal Bagindo. Menurutnya, pihak Dinas Kesehatan kurang mensosialisasikan kepada masyarakat, padahal sosialisasi merupakan hal yang sangat penting. “ Sosialisasi bisa disebut juga sebagai pemeberitahuan atau pencegahan. Jadi Dinkes harus terus mensosialisasikan dari tingkat Puskesmas sampai ke tingkat RT.” Ujar Faisal kepada NERACA di Gedung DPRD Kota Sukabumi Selasa,(10/7) kemarin.
Sepengetahuannya, untuk tahun ini kasusu DBD yang menimpa warga Kota Sukabumi mengalami peningkatan di tahun sebelumnya. Untuk tahun 2012 ini 615 kasus DBD dan 4 orang meninggal dan itu selam 6 bulan. Sementara di tahun 2011 selam satu tahun sekitar diangka 500 kasusu DBD. “ Adanya kenaikan kasus DBD tersebut bias dikatakan pihak Dinkes kurang pro aktif dalam masalah sosialisasi terhadap masyarakat.” Katanya.
Faisal juga menyayangkan, pihak Dinas kurang proaktif mengkomunikasikan masalah kasus DBD tersebut kepada pihak DPRD, apalagi ini berhubungan erat dengan tugas dan fungsi Dewan sebagai pengawasan ataupun masalah anggaran. “ Karena selam ini pihak dinas kalau dengan dewan hanya membahas seputar Jampersal dan Jamkesda, sementara masalah seperti penyakit menular atau yang dibilang Kejadian Luar Biasa (KLB) Dewan tidak pernah dikasih tahu.” Ujar Faisal berharap dengan tingginya kasus DBD di Kota Sukabumi pihak Dinas Kesehatn secepatnya mengambil langkah agar tidak ada lagi masyarakat yang terkena DBD.” Mudah-mudahan pihak Dinkes segera melakukan tanggap terhadap kasus DBD, sehingga tidak bertambah lagi DBD yang menyerang masyarakat.” Katanya. (arya)