Sukabumi- Partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya pada
Pemilihan Umum kepala Daerah (Pemilukada) secara umum dari tahun
ketahun telah mengalami penurunan baik dalam partisipasi langsung
maupun tidak langsung. " kalau ditelaah lebih dalam, penurunan
partisipasi masyarakat sekitar 70 % sampai dengan 60 %. Hal ini
disebabkan karena lingkup partisipasi yang terbatas bagi masyarakat."
Ujar Pengamat Poilitik Kota Sukabumi Dr. Asep Deni didepan ratusan
mahasiswa dan pelajar pada acara Dialog Publik tentang mewujudkan
pelaksanaan pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi tahun 2013
yangdiselenggarakan oleh Gerakan Aliansi Masyarakat Independen
Sukabumi (GAMIS) di Aula Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI)
Sukabumi, Selasa (19/02).Kemarin.
Selain itu tambah Asep, Partisipasi publik cenderung diabaikan dan
akhirnya masyarakat pun tidak percaya terhadap aktor Pemilukada. “ ini
masalah yang tentunya harus dicarikan solusinya bagaimana pemimpin
terpilih nanti, mampu merealisasikan janji-janjinya. Dan, Pemerintah
jangan menyalahkan masyarakat, tapi mencari akar permasalahannya
kenapa terjadi penurunan,”ujarnya.
untuk itu tambah Dia,peran dan strategi Komisi pemilihan Umum (KPU)
dalam meningkatkan partisipasi masyarakat perlu konsolidasi dan
mobilisasi partisipasi masyarakat yang bersifat masif. Karena, zona
pemilu adalah menjadi zona KPU,masyarakat sipil, pemerintah dan
masayarakat ekonomi. " Kurangnya pasrtisipasi masyarakat bisa
disebabkan masih kurangnya komunikasi yang dibangun oleh lembaga
penyelenggaraan pemilihan umum tersebut dengan masyarakat, ditenggarai
sebagai faktor sulitnya meningkatkan pastisipasi masyarakat untuk
menggunakan hak pilihnya." terangnya.
Dikatakan Asep, tentu harapan bersama dalam pemilukada Kota Sukabumi
2013 yang akan dilaksanakan pada hari minggu 24 februari 2013
mendatang dapat berjalan lancar dan aman, serta dapat memilih pemimpin
yang nantinya akan memimpin Kota Sukabumi 5 tahun kedepan. " jadi
gunakan hak pilihnya, serta harus memilih pemimpin yang memiliki visi
dan misi yang jauh kedepan dan realistis dan dapat membawa Kota
Sukabumi lebih maju." katanya.
Sementara itu, Ketua Divisi Sosialisasi KPU Kota Sukabumi, H.Hamzah
mengatakan, golongan putih (Golput) merupakan hak rakyat. Untuk itu
boleh digunakan atau tidak. Meskipun pemilik hak pilih tidak
menyalurkan hak pilihnya, tidak akan mempengaruhi hasil Pilkada."
Walaupun yang menggunakan hak pilihnya hanya 10 %,tetap saja ada yang
menang. Tapi, bagi seorang yang memiliki pengetahuan dan pendidikan
yang memadai tidak akan mewakilkan hak pilihnya pada orang lain,satu
suara sangat menentukan ”ujarnya. Arya
Pemilihan Umum kepala Daerah (Pemilukada) secara umum dari tahun
ketahun telah mengalami penurunan baik dalam partisipasi langsung
maupun tidak langsung. " kalau ditelaah lebih dalam, penurunan
partisipasi masyarakat sekitar 70 % sampai dengan 60 %. Hal ini
disebabkan karena lingkup partisipasi yang terbatas bagi masyarakat."
Ujar Pengamat Poilitik Kota Sukabumi Dr. Asep Deni didepan ratusan
mahasiswa dan pelajar pada acara Dialog Publik tentang mewujudkan
pelaksanaan pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi tahun 2013
yangdiselenggarakan oleh Gerakan Aliansi Masyarakat Independen
Sukabumi (GAMIS) di Aula Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI)
Sukabumi, Selasa (19/02).Kemarin.
Selain itu tambah Asep, Partisipasi publik cenderung diabaikan dan
akhirnya masyarakat pun tidak percaya terhadap aktor Pemilukada. “ ini
masalah yang tentunya harus dicarikan solusinya bagaimana pemimpin
terpilih nanti, mampu merealisasikan janji-janjinya. Dan, Pemerintah
jangan menyalahkan masyarakat, tapi mencari akar permasalahannya
kenapa terjadi penurunan,”ujarnya.
untuk itu tambah Dia,peran dan strategi Komisi pemilihan Umum (KPU)
dalam meningkatkan partisipasi masyarakat perlu konsolidasi dan
mobilisasi partisipasi masyarakat yang bersifat masif. Karena, zona
pemilu adalah menjadi zona KPU,masyarakat sipil, pemerintah dan
masayarakat ekonomi. " Kurangnya pasrtisipasi masyarakat bisa
disebabkan masih kurangnya komunikasi yang dibangun oleh lembaga
penyelenggaraan pemilihan umum tersebut dengan masyarakat, ditenggarai
sebagai faktor sulitnya meningkatkan pastisipasi masyarakat untuk
menggunakan hak pilihnya." terangnya.
Dikatakan Asep, tentu harapan bersama dalam pemilukada Kota Sukabumi
2013 yang akan dilaksanakan pada hari minggu 24 februari 2013
mendatang dapat berjalan lancar dan aman, serta dapat memilih pemimpin
yang nantinya akan memimpin Kota Sukabumi 5 tahun kedepan. " jadi
gunakan hak pilihnya, serta harus memilih pemimpin yang memiliki visi
dan misi yang jauh kedepan dan realistis dan dapat membawa Kota
Sukabumi lebih maju." katanya.
Sementara itu, Ketua Divisi Sosialisasi KPU Kota Sukabumi, H.Hamzah
mengatakan, golongan putih (Golput) merupakan hak rakyat. Untuk itu
boleh digunakan atau tidak. Meskipun pemilik hak pilih tidak
menyalurkan hak pilihnya, tidak akan mempengaruhi hasil Pilkada."
Walaupun yang menggunakan hak pilihnya hanya 10 %,tetap saja ada yang
menang. Tapi, bagi seorang yang memiliki pengetahuan dan pendidikan
yang memadai tidak akan mewakilkan hak pilihnya pada orang lain,satu
suara sangat menentukan ”ujarnya. Arya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar