Sukabumi- melihat Kondisi Pasar Pelita yang semakin hari semakin tidak nyaman membuat sebagian warga Gang pelipur RW 08 Kelurahan Gunung Parang Kecamamatan Cikole Kota Sukabumi yang berdekatan dengan pasar pelita mengeluh. Pasalnya, jika hujan turun genangan air yang disekitar pasar tersebut meluap bahkan menimbulkan bau tak sedap. “ Kami warga disini 24 jama menjadi obyek dengan kondisi dan situasi pasar pelita sekarang, selain bau juga kalau terjadi hujan warga disekitar pasar pelita kebagian air akibat banjir meskipun kecil.”. Ungkap salah satu warga sekitar Wahyu kepada Neraca kemarin.
Wahyu berharap, pemerintah segera menanganinya kondisi pasar pelita yanag kondisinya semakin hari semakin kumuh. Apalagi ditambah sempitnya akses jalan menuju pasar pelita sehingga terjadi kemacetan dimana-dimana. “ hampir semua kendaraan angkutan umum masuk ke wilayah pasar tersebut,karena sebagianases jalan terpaki oleh pedagang, secara otomatiskan jalan menjadi smepit, dan terjadi pula penumpukan kendaraan yang akhirnya ,menyebabkan kemacetan, dan itu yang menjadi tontonan kami setiap hari.” Ujar Wahyu.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua RW setempat Arif Rahman, melihat kondisi pasar pelita sekarang sudah tidak nyaman lagi,yang lebih parah kalau terjadi hujan besar akses drainase tidak lancar sehingga terjadi banjir dan penumpukan sampah yang sangat besar, ditambah aliran air banjir tersebut masuk ke daerah Rw 08 dan menimbulkan bau yang tidak sedap. “ karena aliran drainase yang tidak lancar mengakibatkan banjir dibareungi dengan sampah yang masuk ke area warga.” Terangnya.
Disini, lanjut Arif pem Kot Sukabumi harus segera mencari solusinya, dan pihak pemkot juga jangan hanya memntingkan warga pedagang saja melainkan warga yang sangat berdekatan dengan pasar tersebut karena warga disini yang setiap harinya merasakan dampak dari keadaan pasar pelita tersebut.” Pemkot harus segera menanganinya melalui dinas terkait” .ungkap Arif
Satu hal lagi tambah Arif, secara pribadi dirinya akan terus mengadukan permasalahan ini, baik itu ke dinas terkait ataupun ke lembaga wakil rakyat kalau kondis pasar masih tidak berubah.” Saya berbicara begini atas nama masayarakat dan warga sekitar pasar pelita, jadi pemkot juga harus mendengar keluhan warganya.” Jelas Arif.
Selain itu Arif juga mengatakan, lebih baik pasar pelita dirubah menjadi pasar tradisional semi modern, dimana kondisi dan situasinya aman dan nyaman serta tidak becek ataupun banjir ketika hujan turun. “ saya berharap pemerintah bisa membuat pasar tradisional semi modern tanpa harus membunuh usaha para pedagangnya. Seperti di daerah-daerah lain , contoh pasar Cicurug dan pasar pelabihan ratu.” Terangnya.
Arif berharap, kedepan pemkot Sukabumi melaui dinas terkait melakukan perbaikan terhadap pasar pelita baik itu drainasenya ataupun tingkat kebersihanya selain itu pemkot juga harus menambahkan jumlah tempat pembuangan Sampah Smentara (TPSS) di setiap lokasi yang dianggap rawan spenumpukan sampah.
Ketika ditanya berapa orang warga RW 08 yang berdaganag di pasar pelita tersebut, arif mengatakan dari ribuan pedagang di pasar tersebut hanya satu persen warganya yang berjualan. “ hanya 1 % warga asli sekitar pasar pelita yang berjualan, sisanya dilauar warga kami, bahkan diluar Kota Sukabumi.” Paparnya.
Yang paling menyesalkan,ketika dinas terkait melakukan studi banding ke pasar klewer yanag ada di Yogyakarta pelita, warganya ataupun RW setempat tidak ada yang ajak atau diajak musyawarah. “ sepengetahuan saya pasar klewer dikelola oleh warga sekitar pasar tersebut,sehingga memberikan peningkatan perekonomian ke warga sekitar tersebut, khsusnya kepada pengangguran.”.Katanya ( Arya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar