Selasa, 30 Oktober 2012

Minimarket Griya Al-fath, 50 % Akan Diisi Dengan Produk Lokal dan KTNA


Sukabumi- Keberadaaan minimarket Griya Al-fath Kota Sukabumi untuk membantu para usaha kecil menengah (UKM) yang sulit memasarkan hasil produknya. Selain itu  keberadaan gedung mini market yang dimiliki oleh Yayasan PASIM tersebut juga didalamnya akan dijadikan sentra oleh-oleh asal Kota Sukabumi. Hal tersebut dikatakan oleh ketua yayasan Sekolah tinggi Ilmu Ekonomi - Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika Komputer (STIE_STIMIK) PASIM Sukabumi Fajra Laksana usai  peresmian Gedung Griya Al-fath PASIM di  Jalan, R.A. Kosasih Kecamatan cikole Selasa,(30/10) kemarin. Hadir dalam kesempatan tersebut Walikota Sukabumi H.Mokh.Muslikh Abdussyukur.
“ saya melihat para UKM di Kota Sukabumi sulit untuk memasrakan baranag hasil produksinya, makanya dengan adanya mini market griya Al-fath tersebut kita akan tampung disini, karena selain dikemas kita juga akan memberi label. Intinya saya ingin membantu mengembangkan UKM masyarakat. Karena 50 persen Griya Al-fath didisi olej produk-produk asli Kota Sukabumi.” Tuturnya.
Bahkan dalam waktu dekat, lanjut Fajar, dirinya sudah berkordinasi dengan Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) untuk bisa memasarkan hasil produk-produknya di Griya Al-fath. “ saya sudah komunikasikan dengan kelompok KTNA yang ada di Sukabumi”. Ujarnya.  
Dikatakannya, melihat perkembangan ruko ataupun minimarket di Kota Sukabumi yang sangat maju pesat disi lain kebanyakan dimiliki oleh orang luar, dan masyarakat Kota Sukabumi hanya menjadi penonton saja, untuk itu pihaknya mencoba membangun sendiri . “ Saya akan cipatakan itu sendiri, dimana dibangun oleh sendiri, yang bekerjanya asli masyarakat sukabumi, jadi masyarakat Sukabumi bukan hanya penonton saja, melainkan harus jadi pelaku ekonomi. Untuk itu saya akan bangun lima lagi Griya Al-fath di Sukabumi.” Imbuhnya.
Selain itu Fajar juga menilai, Kota Sukabumi dirancang sebagai kota vokasional, kota vokasional itu merupakan kota pendidikan merangkap kota bisnis, dimana pendidikan itu berhubungan dengan bisnis sehingga pendidikan tidak hanya  mengandalkan dana dari penerimaan mahasiswa saja,  tapi pendidikan juga harus menciptakan produk - produk unggulan yang langsunsg bisa dirasakan oleh masyarakat,.” Makanya perguruan tinggi harus bisa memiliki unit bisnis lainnya, sehingga pendidikan bisa murah karena ada pendapatan dari bisnis lain. Kalau hanya mengandalakan dari siswa, pendidikan itu akan tetap mahal. “ Katanya.(Arya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar