Sukabumi-
Aksi
libur yang dilakukan oleh forum komunikasi pengrajin atau pedagang tahu dan
tempe se Kota Sukabumi yang dijadwalkan
selama 3 hari mulai tanggal (1-3/8) ternyata dihari pertama aksilibur tidak mempengaruhi mereka untuk tatap
memproduksi jualanya.
Pantauan NERACA disalah satu pengrajin tahu daerah jalan
Pemuda Keluarahan Tipar Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi, meski dari pagi
sampai siang tidak beroperasi, namun siangnya mereka tetap akan beroperasi.”
Kami kan beroperasi sorenya karena kami juga mempunyai pelanggan yang sudah
memasan, besok saja saya akan memproduksi 1 kwintal tahu untuk pelanggan yang
sudah dijanjikan jauh-jauh hari,” Ujar Bobi salah satu pengrajin tahu di Kota
Sukabumi kemarin.
Ketika ditanya
bagaimana dengan adanya surat edaran yang isinya akan ada aksi libur sementara,
Bobi menuturkan, di Kota Sukabumi sendiri hasil kesepakatannya tidak ada unsur
pemaksaan untuk libur artinya mau berjualan atau libur dipersilahkan, yang
penting salaing menjaga ketentraman, keamanan, kebersamaan dan kondusifitas
antar sesama pedagang atau pengrajin tahu dan tempe, “ Kita
juga dipersilahkan untuk berjualan,karena disini masih banyak pengrajin tahu
dan tempe yang skalanya kecil, saya libur hari ini saja kehilangan laba bersih
sekitar Rp.700 sampai Rp.800 ribu rupiah, ”. Ujarnya.
Diakuinya, sebelum ada
kenaikan harga kacang kedelai, setiap hari memproduksi tahu mencapai 6 sampai 7
kwintal, namun ketika ada kenaikan harga
hanya mampu 4-5 kwintal. Untuk itu saya berharap pemerintah bisa memberikan
solusi yang baik, sehingga jangan lagi terjadi seperti saat ini. Katanya.
Hal serupa juga
dilakukan sebagaian pengrajin Tempe, mereka memutuskan untuk tetap berjualan,
selain tidak mau rugi, juga untuk memnuhi kebutuhan pelangganya yang jauh-jauh hari
sudah memesan.
Sementara itu, ketua
Koperasi tahu dan tempe Indonesia (Kopti) wilayah Kota Sukabumi M.Badar
mengatakan, situasi hari pertama aksi dilapanagan aman dan tentram, meskipun
diakuinya adasebagian yang tetap berjualan. “ hasil pantauan kami di beberapa
pengrajin atau pedagang yang ada dipasar, aksi libur sementara berjualan aman
dan kondusif, bahkan ada sebagaian pengrajin atau pedagang yang berjualan,”
Ujarnya.
Dikatakannya, sebelum
kami melakukan aksi libur kami bersam semua pengrajin atau pedagang tahu dan
tempe se Kota Sukabumi telah melakukan suatu kesepakatan diantaranya, selaian
menjaga kebersamaan antara pengrajin atau pedangan tahu dan tempe juga apabila
terdapat dan terlihat diantara pengrajin berjualan atau memproduksi, maka siapapun
agar tidak melakukan aksi-aksi yang melanggar norma hokum antara lain perusakan
atau perampasan hak orang lain.” Jadi jelas karena kesepakatan kita semua,
wajar bila saat ini ada yang memproduksi tahu dan temep.” Katanya. (Arya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar