Rabu, 01 Agustus 2012

Meskipun digelar Aksi Libur, Namun Di kota Sukabumi Sebagian Penjual Tempe dan Tahu tetap Berjualan


Sukabumi- Aksi libur yang dilakukan oleh forum komunikasi pengrajin atau pedagang tahu dan tempe  se Kota Sukabumi yang dijadwalkan selama 3 hari mulai tanggal (1-3/8) ternyata dihari pertama aksilibur  tidak mempengaruhi mereka untuk tatap memproduksi jualanya.
Pantauan NERACA  disalah satu pengrajin tahu daerah jalan Pemuda Keluarahan Tipar Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi, meski dari pagi sampai siang tidak beroperasi, namun siangnya mereka tetap akan beroperasi.” Kami kan beroperasi sorenya karena kami juga mempunyai pelanggan yang sudah memasan, besok saja saya akan memproduksi 1 kwintal tahu untuk pelanggan yang sudah dijanjikan jauh-jauh hari,” Ujar Bobi salah satu pengrajin tahu di Kota Sukabumi kemarin.
Ketika ditanya bagaimana dengan adanya surat edaran yang isinya akan ada aksi libur sementara, Bobi menuturkan, di Kota Sukabumi sendiri hasil kesepakatannya tidak ada unsur pemaksaan untuk libur artinya mau berjualan atau libur dipersilahkan, yang penting salaing menjaga ketentraman, keamanan, kebersamaan dan kondusifitas antar sesama pedagang atau pengrajin tahu dan tempe,   “ Kita juga dipersilahkan untuk berjualan,karena disini masih banyak pengrajin tahu dan tempe yang skalanya kecil, saya libur hari ini saja kehilangan laba bersih sekitar Rp.700 sampai Rp.800 ribu rupiah, ”. Ujarnya.
Diakuinya, sebelum ada kenaikan harga kacang kedelai, setiap hari memproduksi tahu mencapai 6 sampai 7 kwintal, namun ketika ada kenaikan harga  hanya mampu 4-5 kwintal. Untuk itu saya berharap pemerintah bisa memberikan solusi yang baik, sehingga jangan lagi terjadi seperti saat ini. Katanya.
Hal serupa juga dilakukan sebagaian pengrajin Tempe, mereka memutuskan untuk tetap berjualan, selain tidak mau rugi, juga untuk memnuhi kebutuhan pelangganya yang jauh-jauh hari sudah memesan.
Sementara itu, ketua Koperasi tahu dan tempe Indonesia (Kopti) wilayah Kota Sukabumi M.Badar mengatakan, situasi hari pertama aksi dilapanagan aman dan tentram, meskipun diakuinya adasebagian yang tetap berjualan. “ hasil pantauan kami di beberapa pengrajin atau pedagang yang ada dipasar, aksi libur sementara berjualan aman dan kondusif, bahkan ada sebagaian pengrajin atau pedagang yang berjualan,” Ujarnya.
Dikatakannya, sebelum kami melakukan aksi libur kami bersam semua pengrajin atau pedagang tahu dan tempe se Kota Sukabumi telah melakukan suatu kesepakatan diantaranya, selaian menjaga kebersamaan antara pengrajin atau pedangan tahu dan tempe juga apabila terdapat dan terlihat diantara pengrajin berjualan atau memproduksi, maka siapapun agar tidak melakukan aksi-aksi yang melanggar norma hokum antara lain perusakan atau perampasan hak orang lain.” Jadi jelas karena kesepakatan kita semua, wajar bila saat ini ada yang memproduksi tahu dan temep.” Katanya. (Arya)             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar