Sukabumi- Forum komunikasi dan silaturahmi pengrajin tempe dan tahu se Kota Sukabumi mengeluarkan surat edaran tentang himbauan kepada pengrajin dan pedagang tahu dan tempe yang akan melakukan aksi libur mulai besok (hari ini_red).
Himbauan tersebut diantaranya bagi pengrajin dan pedagang tahu tempe di Kota Sukabumi tetap menjag ketertiban dan keamanan lingkungan di setiap pasar dan pabrik tempe dan tahu selam aksi libur, apabila terdapat dan terlihat rekan pengrajin atau pedagang yang tidak melaksanakan aksi libur jualan, maka siapapaun agar tidak melakukan aksi yang melanggar norma hukum antara lain perampasan atau perusakan hak orang lain dan setelah melakukan aksi libur produk tempe dan tahu harganya mengalami kenaikan minimal 30%.
Ketua Forum yang juga sebagai manajer Koperasi tahu tempe indonesia (Kopti) Kota Sukabumi M.Badar kepada Neraca menuturkan, semua pengrajin tahu dan tempe wilayah Kota Sukabumi akan melakukan aksi libur mulai tanggl (1-3/8). Takut terjadi sesuatu yang tidak di inginkan, semua perwakilan pengrajin tahu dan tempe melakukan kesepakatan yang telah ditanda tangani yang isinya himbauan dalam rangka menjaga kemanan dan ketertiban umum atas aksi libur sementara.
Dikatakannya, aksi libur besok merupakan salah satu strategi untuk mengumumkan kepada masayarakat bahwa harga kacang kedelai mengalami kenaikanmencapai 40 persen.” Tidak semua masyarakat tahu atu mengikuti perkembangan. Serta menginginkan stabilitas harga yang terjangkau dan menentukan harga produk bisa dihitung dengan baik sehingga bisa terjangkau oleh masayarakat, kita juga menjamin tidak akan ada sweeping ” Ujarnya.
Tingginya harga kacang kedelai tambah dia,pemerintah diharapkan secepatnya bisa menangani masalah ini. “ kami mengharapkan Bulog ikut menangani dalam urusan kedelai juga.” Tuturnya.
Di Kota Sukabumi sendiri lanjut dia, terdapat 160 orang pengrajin tahu dan tempe dengan menggunakan kacang kedelai sebanyak 300 ton perbulan. Dan untuk pelanggan Kopti hanya 30-40 orang perbulan dengan kebutuhan kacang kedelai 50-75 ton perbulan.” Kita tidak bisa memaksa semua pengrajin tempe dan tahu untuk membeli semuanya ke kita “. Katanya. (Arya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar