Minggu, 30 September 2012

Di Jabar Kota Sukabumi Dijadikan Percontohan Tanam Padi Jajar Legowo


Sukabumi- Kota Sukabumi merupakan satu dari dua daerah di jawa barat yang dijadikan percontohan penanaman padi dengan cara jajar legowo. Alasannya lahan di daerah Kota Sukabumi masih terkendali.Dengan diterapkan cara tersebut sangat berpengaruh terhadap hasilproduksi gabah. Dan saat penen hasil produksinya terlihat meningkat." DI Jawa barat Hanya Kota Sukabumi dan Tasikmalaya yang menjadi contoh  penerapan pola tanam jajar legowo. dengan pola tanam tersebut juga hasil produksi gabah meningkat." Ujar Wakil Walikota SUkabumi Usai menyaksikan panen perdana milik salah satu Kelompok Tani Makmur warga di Kampung Caringin Ngumbang Kelurahan Sukakarya Kecmatan Warudoyomg Kota Sukabumi.Jumat (28/9) kemarin.
Kepada NERACA  Mulyonono mengatakan,dengan diterapkannya pola tanam jajar Legowo akan berpengaruh terhadap hasil produksi gabah. Untuk itu, dia berharap, cara jajar Legowo diterapkan di seluruh persawahan.  “ saat ini kebutuhan beras di Kota Sukabumi mencapai 16 ribu ton pertahun,sedangkan hasil produksi padi hanya 8 ribu ton. Saya berharap, dengan cara tanam ini, paling tidak mengurangi pasokan beras dari luar daerah,”Katanya.
Kepala Dinas Pertanian Kota Sukabumi, Kardina Karsoedi menjelaskan, cara tanam jajar Legowo diterapkan sejak dua  tahun terakhir. Dipilihnya Kelurahan Sukakarya karena dianggap  cocok sebagai percontohan.Secara umum dia mengatakan, lahan persawan yang ada di Kota Sukabumi masih cukup subur, meskipun areal persawahan di Kota Sukabumi semakin sempit." “ Lahan persawahan di kita hanya 1.751 ha. Karena luas yang kecil,komunikasi dan kordinasi antara penyuluuh dan petani lebih cepat. Kalau terjadi sesuatu bisa ditangani lebih cepat,”Katanya.
Dan mengenai program penenaman dengan cara jajar legowo bisa dibilang sukses, karena tidak lepas dari ketekunan dari petanai. sebelum melakukan program tersebut petani tentunya mendapat dulu pelatihan, ditambah  mudahnya koordinasi antara petani dengan balai pertanian." Pemerintah bukan hanya membantu dari segi pelatihan saja melainkan membantu pupuk dan bibitnya." Ungkapnya.
Sementara itu Ketua Tani Makmur Engkos Wahyudin mengungkapkan,awalnya pihaknya ragu, namun setelah dicoba dengan pola jajar legowo secara bertahap,akhirnya dirinya bersama anggotanya mengetahui dengan cara pola jajar legowo produksinya meningkat. " Saya berfikir, menggunakan jajar Legowo   akan rugi,Terbukti dengan panen sekaranag bisa meningkat dari panen sebelumnya ”katanya. (Arya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar