Senin, 26 Maret 2012

Dwan sororti pendidikan dan CSR Perusahaan

Sukabumi-  Anggota DPRD Kota Sukabumi dari Partai Demokrat  H.Dedi R Wijaya mengatakan Pendidikan dan kesehatan di Kota Sukabumi tetap menjadi permasalahan yang tidak habis-habisnya, tidak sedikit masyarakat mengeluhkan kedua permaslahan tersebut. Kendati pemerintah sudah memberikan pelayanan Jamkesmas ataupun Jamkesda untuk masayarakat kurang mampu, namun masih saja masyarakat mengeluh.
“ masih banyak masayarakat yang kurang mampu mendapatkan kesulitan dalam segi pelayanan ke Rumah Sakit. Padahal rumah sakit tersebut sudah ditunjuk untuk memberikan pelayanan bagi pasen yang menggunakan atau mempunyai kartu Jamkesmas ataupun Jamkesda.  Selain itu masih ada warga yang kurang mampu tidak terdata dalam program jamkesmas dan jamkesda.” Hal tersebut dikatakan oleh Dedi saat melakukan kegiatan resenya di Madrasah Asyah Rojiyah Kecamatan Lembursitu Kota Sukabumi. Jumat ( 23/3) kemarin.
Dikatkannya, temuan permasalahan dalam kegiatan resesnya ini merupakan suatu bukti, pelayanan masayarakat selama ini belum terpenuhi, dan ini akan dijadikan catatan bagi dirinya saat memebrikan laporan resenya dalm paripurna Laporan keterangan Pertanggung jawaban (LKPJ) Walikota Sukabumi nanti.
Bahkan menurutnya, kalaupun pemerintah pusing dengan mengurus jamkesda atauopun jamkesmas, [emkot Sukabumi harus berani mengmabil langkah seperti mengasuransikan warganya khusunya kesehatan yaitu berupa asuransi kesehatan (Askes), sehingga pemerintah tidak pusing lagi karena ada pihak asuransi yang nantinya yang mengurus masalah kesehatan.
“ Di Kota lain sudah menerapkan asuransi, seperti di Jembrana seluruh warganya sudah memiliki Kartu Askes, sehingga tidak ada komplen kepada pemerintah karena semuanya yang mengurus pihak Asurani, kenapa di Kota Sukabumi belum bisa menrapkan seperti itu, kan mudah saja anggaran jamkemas atau Jamkesda bisa dialihkan ke Askes.” Ungkapnya.
Selain masalah kesehatan, temuan dalam reses lainnya, yaitu mengenai keejahteraan guru agama, karena keluhan dari masayarakat bahawa Guru Agama hanya mendapatkan honor Rp.80.000 perbulan, sementara bantuan-bantuan untuk kepentingan sarana Agama sangat besar pertahunnya.” Ironis sekali,  kalau honor guru agama hanya Rp.80.000 perbulan, dan itu cukup untuk apa, jadi langkah kedepan akan saya tanyakan ke lemabaga terkait tentang permaslahan ini, begitu juga dengan bantuan sarana kegamaan pertahunnya berapa, dan itu harus diketahui juga oleh msayarakat Kota Sukabumi.” Tandas Dedi.
Sementara itu di hari yang sama ditempat yang berbeda, Anggota DPRD Kota Sukabumi  lainya Eeng Iwan Ruswandi dari Partai Amanat Nasioanal (PAN)  juga melakukan kegiatan resesnya di Keluarahn Cikondang  Kecamatan Citamiang,Eeng menjelaskan kepada Neraca, dalam temuan resenya tahun ini, selain pendidikan dan keshatan yang jadi permasalahan, warga di kecamatan tersebut mengeluh tentang kebijakan perusahaan – perusahan dalam melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) tidak menyentuh kepada masyarakat. Padahal di Kecamatan tersebut terdapat berbagai perusahaan meskipun jumlahnya tidak banyak.
Masayarakat disini lanjut Eeng, memepertanyakan  perusahaan-perusahan yang berdiri di Wilayah tersebut tidak pernah ada kegiatan CSR nya. Padahal perushaan-perusaahan buanya wajib untuk melakukan kegiatan sosialnya melalui program CSR tersebut.
“ Masyarkat disini mengeluh bahwa perusahan-perusahan yang membuka usahanay di wilayah Kecamatan Citamiang  belum pernah melakukan kegiatan CSR nya. Smentara ketika mereka akan membangun perusahaanny di wilayah Citamiang sangat mudah warag memberikan ijin, tapi setelah lama beroperasi warga tidak merasakan perusahaan-perusahaan tersebut melakukn kegitan CSR nya.” Jelas Eeng.
Eeng menambahkan, Pihaknya bersama anggota DPRD lainnya akan mengusulkan untuk membuat Perda CSR. Dan itupun didukung oleh ratuysan masayarakat yang hadir dalam kegiatan resenya. ” Saya akan usulkan kepimpinan untuk segera membentuk Perda CSR, agar semua perusahaan yang berdiri di wilayah Kota Sukabumi harus melakukan kegiatan CSR.   Padahal kalu tidak salah seperti Bank Jabar yang berada di Wilayah Sukabumi   speengetahuan saya CSR nya mencapai 2 milliar lebih.” Tegas Eeng Kepada Neraca. (arya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar