Sukabumi- Sejumlah aparat di tingkat kelurahan Kota Sukabumi mengeluh dengan sering macetnya peralatan elektronik Kartu Tanda Penduduk (e-KTP). Khususnya untuk alat pemindai retina mata yang selalu mengalami kemacaten. Bahkan keluhan tersebut juga disampaikan kepada Sekda Kota Sukabumi H. M. Muraz saat melakukan Sidak ke sejumlah kelurahan, di Kota Sukabumi diantaranya Keluarahan Kebonjati Kecamatan Cikole Kota Sukabumi, Kemarin.
Disela-sela sidaknya Muradz mengatakan, bukan hanya mesin atau peralatan yang menjadi kendala bahkan tingkat kesadaran masyarakat untuk membuat KTP elektronik tersebut masih ada yang menganggap tidak perlu atau ,asih ada sebagaian masayarakat berada di luar Kota Sukabumi.
Dijelaskan Muraz, E-KTP ini sangat penting bagi masyarakat, apalagi pembuatan e-KTP, masayarakat tidak dikenakan biaya karena biaya pembuatan e-KTP sampai akhir bulan April sekarang masih ditranggung oleh pemerintah pusat dalam artian gratis. “ Kalau masyarakat mendaftar setelah bulan April, kita tidak bisa menjamin bisa diselesaikan sampai akhir tahun ini melihat masih banyaknya kendala yang yang dihadapi.”.Terang Muraz yang juga didampingi oleh Sekretaris Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disukcapil)Kota Sukabumi Asep Muliasutisna.
Ketika disinggung mengenai target program e-KTP bisa selesai 100 persen akhir bulan April ini, Muraz mengatakan, berdasarkan laporan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil setempat, jumlah masayarakat yang membuat e-KTP sekitar 97,93 %. Untuk itu puhaknya bersama dinas terkait akan terus berupaya maksimal agar seluruh masyarakat Kota Sukabumi yang wajib E-KTP bisa terlayani, tinggal dari masyarakat sejauhmana kesadarannya.
Sementara itu Sekretaris Dissukcapil Kota Sukabumi, Asep Muliasutisna mengungkapkan, jumlah masyarakat wajib e-KTP di Kota Sukabumi sekitar 196.498 orang, dari jumlah tersebut sekitar 192.191 orang sudah membuat e-KTP.
Sementara itu Sekretaris Dissukcapil Kota Sukabumi, Asep Muliasutisna mengungkapkan, jumlah masyarakat wajib e-KTP di Kota Sukabumi sekitar 196.498 orang, dari jumlah tersebut sekitar 192.191 orang sudah membuat e-KTP.
Ketika ditanya bagaiman dengan sering macetnya peralatan atau ruksak, Asep menjelaskan, pihaknya sudah mengirimkan beberapa teknisi untuk memperbaikinya di setiap kelurahan. Namun melihat jumlah teknisi hanya berjumlah 2 orang masih dirasa kurang dan perlu penambahan. “ dengan jumlah teknisi hanya 2 orang sangat kurang sekali dan perlu adanya penambahan.” Terangnya.(Arya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar