Sukabumi- Tingginya kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kota Sukabumi mendapatkan sorotan dari Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sukabumi Faisal Bagindo. Menurutnya, pihak Dinas Kesehatan kurang mensosialisasikan kepada masyarakat, padahal sosialisasi merupakan hal yang sangat penting. “ Sosialisasi bisa disebut juga sebagai pemeberitahuan atau pencegahan. Jadi Dinkes harus terus mensosialisasikan dari tingkat Puskesmas sampai ke tingkat RT.” Ujar Faisal kepada NERACA di Gedung DPRD Kota Sukabumi Selasa,(10/7) kemarin.
Sepengetahuannya, untuk tahun ini kasusu DBD yang menimpa warga Kota Sukabumi mengalami peningkatan di tahun sebelumnya. Untuk tahun 2012 ini 615 kasus DBD dan 4 orang meninggal dan itu selam 6 bulan. Sementara di tahun 2011 selam satu tahun sekitar diangka 500 kasusu DBD. “ Adanya kenaikan kasus DBD tersebut bias dikatakan pihak Dinkes kurang pro aktif dalam masalah sosialisasi terhadap masyarakat.” Katanya.
Faisal juga menyayangkan, pihak Dinas kurang proaktif mengkomunikasikan masalah kasus DBD tersebut kepada pihak DPRD, apalagi ini berhubungan erat dengan tugas dan fungsi Dewan sebagai pengawasan ataupun masalah anggaran. “ Karena selam ini pihak dinas kalau dengan dewan hanya membahas seputar Jampersal dan Jamkesda, sementara masalah seperti penyakit menular atau yang dibilang Kejadian Luar Biasa (KLB) Dewan tidak pernah dikasih tahu.” Ujar Faisal berharap dengan tingginya kasus DBD di Kota Sukabumi pihak Dinas Kesehatn secepatnya mengambil langkah agar tidak ada lagi masyarakat yang terkena DBD.” Mudah-mudahan pihak Dinkes segera melakukan tanggap terhadap kasus DBD, sehingga tidak bertambah lagi DBD yang menyerang masyarakat.” Katanya. (arya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar