Minggu, 08 Juli 2012

fajar Laksana : UMKM Masih Sulit Mendapatkan Modal

Sukabumi-  Dari segi Pendidikan dan Kesehatan Kota Sukabumi tidak lepas dari penghargaan, dan prestasi itu membuktikan kedua sektor tersebut sudah dianggap baik. Namun dari sektor perekonomian masih dinilai masih belum berhasil.  Hal tersebut diungkapkan oleh Pengamat Ekonomi Sukabumi Fajar laksana usai membuka diskusi panel tentang kewirausahaan di Aula Villa Yustik Salabintana Sukabumi.
Menurut pengamatannya, Pemerintah Kota (pemkot) Sukabumi  harus lebih meningkatkan sektor perekonomian yang benar-beenar menyentuh pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dengan cara mempermudah modal usahanya. “ Masih banyak perbankan yang belum pro kepada UMKM karena belum ada regulasi yang jelas, meskipun pemerintah sering menggembor-gemborkan melibatkan dunia perbankan.” Ujar Fajar yang juga sebagai Ketua STIE PASIM Sukabumi.
Belum adanya regulasi antara Pemerintah dan perbankan itu mengakibatkan sulitnya para UMKM kecil untuk mengakses bantuan modal usahanya. Seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), masih ditemukan masayarakat atau pelaku usaha kecil yang susah mendapatkan modal dari KUR tersebut.
Selain KUR, lanjut Fajar,  Kredit Cinta Rakyat (KCR) yang masih produk pemerintah, apakah dirasakan oleh masyarakat atau pelaku usaha kecil.” Jangankan dinikmati , sosialisasi masalah KCR saja saya belum pernah melihat atau  mendengar , apakah KCR itu juga hanya dinikami oleh segelintiran orang atau kelompok saja. Kalau demikian perekoniman di Kota Sukabumi tidak akan maju sehingga nantinya akan dikuasi oleh pelaku penguasa ekonomi, dan UMKM Kota Sukabumi akan menjadi penonton saja atau gulung tikar.” Tutur Fajar.
Dikatakan fajar, untuk pemkot Sukabumi harus segera mengambil langkah untuk kemajuan perekonomian kerakyatan agar lebih maju dan berkembang. Diantaranya dengan mengambil langkah Pemkot Sukabumi sebagi penjamin pelaku UMKM. “ ketika UMKM akan mengajukan modal pemerintahlah yang memberikan jaminan, tentu sebelumnya pemerintah menyimpan uang dulu di bank. Dan pihak perbankan juga tidak akan berpikir apa apa, karena dijamin oleh pemerintah. Sehingga semuanya merasa di untungkan termasuk UMKM nya.” Katanya.  
Fajar juga menyoroti tentang peningkatan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) di Kota Sukabumi yang mencapai sekitar diatas 6 persen, namun peningkatan LPE tidak dibarengi dengan suatu kawasan yang signifikan. “ Tingginya LPE bisa mengakibatakan Bubble economic, untuk itu pemkot Sukabumi harus secepatnya membuat kawasan khusus perekomian. Apalgi peningkatan LPE di kota Sukabumi didominasi oleh sektor konsumtif ”.Ujarnya. (Arya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar